Sebelum mengikuti perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure”, saya nggak pernah membayangkan diri saya mengikuti sebuah road trip dalam waktu yang lama. Sebagai anak perempuan yang pecicilan alias nggak bisa diam, saya selalu takut bahwa road trip akan membuat saya bosan. Akan tetapi, pada kenyataannya, perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” benar-benar seru dan nggak membosankan, sehingga saya nggak bisa berhenti mengenangnya. Selain dapat menjelajah Kalimantan secara cuma-cuma, saya pun menemukan keluarga baru yang begitu menyenangkan!
Berawal dari tanggal 12 September 2015 yang penuh drama karena kabut asap, perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” pun resmi berakhir pada tanggal 23 September 2015 di bawah langit biru. Dari yang pada jaim dan sok cool, lama-lama jadi mulai membuka diri serta heboh sendiri. Jujur, awalnya saya (kayaknya Kak Vira) punya banyak prasangka karena dalam perjalanan ini, perempuannya hanya kami berdua. Sempat takut nggak nyambung soal obrolan, ternyata selama perjalanan, kami semua nggak pernah kehabisan bahan obrolan.
Dari perjalanan #Terios7Wonders, saya belajar beradaptasi dengan banyak orang-orang yang sudah berpengalaman (baca: orang-orang tua. *dikeplak), terutama soal membangun mood dan suasana hati. Sebagai seorang perempuan Aries (nyalahin zodiak) yang sangat moody, saya pun sempat mengalami gejolak kawula muda, eh, maksudnya gejolak mood yang membuat saya cemberut selama hampir seharian penuh. Sampai sekarang, saya juga masih merasa nggak enak karena saya terlalu egois dan mengikuti mood saya, tapi untungnya, rombongan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” nggak malah jadi judes sama saya dan masih bersikap baik seperti biasa. Lama-kelamaan, saya pun luluh.
Nggak hanya belajar beradaptasi, perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” juga membuat saya belajar untuk berbagi dan mensyukuri setiap perjalanan saya. Betapa menyenangkannya bisa melihat tawa anak-anak kecil yang begitu manis di Pulau Maratua. Betapa menyenangkannya bisa bertemu orang-orang hebat yang nggak pelit berbagi ilmu, seperti Mas Barry, Kak Cumi, dan Mas Harris. Betapa menyenangkannya bisa melihat keindahan alam Kalimantan secara langsung, juga bisa menikmati kuliner khas Kalimantan. Betapa menyenangkannya bisa mengalami, melihat langsung, serta merasakan segala sesuatu yang ada dalam perjalanan ini. Sebagai anak bawang yang memang paling muda di rombongan ini (ehem), saya benar-benar belajar banyak hal dari perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure”.
Menempuh 2.058 kilometer dengan mobil Terios New Adventure yang begitu nyaman, perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” ternyata nggak membuat saya kelelahan sama sekali. Lucunya, setelah saya sadari, dalam 11 hari perjalanan, saya yang selama ini sering sakit-sakitan, hanya sakit selama satu hari karena flu dan masuk angin. Ini rekor besar buat saya! Perjalanan menjelajah Kalimantan ini begitu menyenangkan hingga tubuh saya bahkan menolak untuk sakit. 🙂
Saya merasa beruntung bisa mengikuti perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” dan saya nggak akan henti-hentinya mengenang perjalanan menjelajah Kalimantan tersebut. Begitu menyenangkan dan berkesan. 😀 Oh, iya, di bawah ini, ada sebuah video yang merangkum seluruh perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” yang saya ikuti. Selamat menonton!
—
Postingan ini merupakan catatan perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure”. Totalnya ada 14 postingan yang bisa kamu baca. Berikut urutannya (dari awal hingga akhir perjalanan):
- Mimpi yang Menjadi Kenyataan: Menjelajah Kalimantan
- Road Trip untuk Menjelajah Kalimantan Resmi Dimulai!
- Trekking di Taman Nasional Sebangau Demi Melihat Orangutan
- Menggoyang Lidah dengan Lontong Orari yang Nikmat
- Melihat Bokong Bekantan yang Seksi di Pulau Kaget
- Kecantikan Anggrek Kalimantan di Tengah Petang
- Menerobos Kabut Asap Demi Melihat Kerbau Rawa yang Montok
- Udang Rasa Susu? Hanya di Rumah Makan Paliat!
- Mampir ke Sarangnya Buaya Kalimantan di Teritip
- Berbagi di Desa Loa Janan Timur
- Mengenal Suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang
- Berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa di Taman Nasional Kutai
- Mengakhiri Perjalanan Menjelajah Kalimantan di Kepulauan Derawan
- Mengenang Perjalanan Menjelajah Kalimantan (tulisan dan video) -> Kamu sedang membaca postingan ini.
Naaaah kok bisa mbak oramg sebanyak itu ngebangun mood yang sama. Gimana caranya ya?
Sering tuh kalau pergi sama temen-temen, kan ada yang suka ini ada yang nggak suka. Entar ada yang badmood. Kan nggak enak ya. Padahal mau seneng-seneng eh, malah kayak gitu. Gimana tuh mbak ngatasinnya? Hehehe
Hihihi… yah pasti ada bad moodnya juga lah, tapi saling support banget. Saya malah sempet bete di H-1 pulang, tapi untungnya ada yang semangatin jadinya nggak bete-bete banget. 😀 Intinya sih, harus dibawa hepi terus dan terbuka aja. 😀