Ketika saya merasa sedih, nggak ada yang bisa menenangkan saya kecuali sebuah pelukan. *ceileh* Jika saya nggak bisa memeluk atau dipeluk seseorang yang saya sayang, seenggaknya saya masih bisa memeluk guling dan boneka di rumah. Akan tetapi, pada perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” yang lalu, saya akhirnya nggak memeluk manusia, guling atau boneka. Saya pun memilih untuk berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa yang berada di Taman Nasional Kutai (TNK).
Selepas mengunjungi Desa Budaya Pampang di Samarinda, di hari yang sama, saya dan rombongan #Terios7Wonders langsung melanjutkan perjalanan menuju lokasi Wonder 5, yaitu (TNK). Berlokasi di sebagian wilayah Kabupaten Kutai Timur dan di sebagian kecil Kota Bontang, TNK menjadi salah satu taman nasional di Kalimantan yang cukup sering dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun internasional. Dengan luas sekitar 198 ribu hektar, TNK terkenal akan Pohon Ulin Raksasa-nya yang kerap disebut sebagai Pohon Jomblo. Gimana nggak, buat kamu yang jomblo dan butuh pelukan, Pohon Ulin Raksasa ini bisa kamu peluk sepuasnya! 😛
Di TNK, kami pun ditemani oleh Pak Jailani yang dengan penuh semangat langsung menjelaskan tentang seluk-beluk taman nasional tersebut. Sayangnya, berhubung hari sudah cukup sore dan kami sudah mulai nggak sabar untuk memeluk Pohon Ulin Raksasa–terutama untuk para laki-laki jomblo yang ada di rombongan kami yang nggak begitu fokus saat Pak Jailani memberi penjelasan. 🙁
Diberi pilihan untuk menjelajahi semua area TNK dengan trekking sejauh 4 kilometer selama kurang lebih 2 jam atau berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa hanya dengan trekking 800 meter saja, rombongan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” (termasuk saya) pun memilih untuk berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa dengan alasan butuh kehangatan. (lah :P) Di awal trekking, saya pun sempat melihat beberapa papan peringatan yang berisi larangan bagi para pengunjung TNK. Jika kamu berkesempatan mengunjungi TNK, jangan lupa untuk mematuhi aturan tersebut, ya! 😀
Berbeda dengan Taman Nasional Sebangau yang hampir seluruh wilayahnya merupakan Hutan Gambut, saat trekking di TNK, saya pun merasa lega karena nggak perlu bersusah payah karena ada jalur trekking yang memudahkan para pengunjungnya. Apalagi, saat itu saya tengah mengenakan sandal jepit! Di sepanjang jalur trekking menuju lokasi Pohon Ulin Raksasa yang siap memeluk, pepohonan yang begitu hijau, asri, dan asli cukup menenangkan hati saya. Adeeem banget rasanya waktu trekking di TNK. Terlebih, kami trekking sambil ditemani oleh suara orangutan serta burung-burung yang tengah saling bersahutan. 🙂
Di tengah-tengah jalur trekking, saya sempat deg-degan bukan main. Bukan karena melihat pujaan hati (eh), tapi karena kami harus menyeberangi sebuah jembatan gantung tua yang terbuat dari kayu. Bahkan, Pak Jailani menambahkan bahwa sebaiknya maksimal 3 orang saja yang melintasi jembatan dalam satu waktu karena jembatan tersebut sudah lapuk. *glek* Dengan gagah berani, Kak Vira langsung menyeberangi jembatan duluan. Meski takut, saya masih sempat mengabadikan momen Kak Vira tengah menyeberangi jembatan! Hehehe…
Dan setelah trekking selama kurang lebih 10 menit, akhirnya penantian kami pun berakhir. Lagi-lagi, bukan karena bertemu dengan jodoh atau pujaan hati (eh), tapi karena kami akhirnya berjumpa dengan Pohon Ulin Raksasa yang selalu siap sedia untuk dipeluk. Dengan sigap (bahkan rebutan) para laki-laki jomblo rombongan kami langsung memeluk Pohon Ulin Raksasa tersebut. Beberapa orang (termasuk saya), memilih untuk mendongakkan kepala ke atas sambil membuka mulut–ternganga melihat pohon besar yang tingginya hampir mencapai 50 meter. Nggak hanya tinggi, Pohon Ulin Raksasa ini juga sangat lebar dengan diameter 2,47 meter! Gedhe buangeeet!!! Untuk bisa memeluk seluruh bagian batang Pohon Ulin Raksasa ini, seenggaknya dibutuhkan 6-7 orang dewasa! Tanpa ba-bi-bu, kami langsung membentuk formasi untuk mencoba memeluk Pohon Ulin Raksasa ini bersama-sama. 🙂
Setelah terkesima, terpana, dan terkagum-kagum dengan Pohon Ulin Raksasa serta puas berpelukan dengannya, kami juga nggak lupa untuk berfoto dengan Pohon Jomblo tersebut. Sesudahnya, kami trekking lagi lewat jalur yang sama sambil menikmati hutan TNK yang begitu asri. Sedikit kehausan, seorang ibu-ibu penjual kelapa muda yang berada di depan TNK pun terlihat bagaikan seorang malaikat bagi kami semua. Seluruh anggota rombongan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure” langsung memesan kelapa muda sambil sesekali mengobrol sebelum kembali melanjutkan perjalanan. Masih ada 5 hari lagi yang menanti kami!!! 😀
Baiklah… Sampai jumpa lagi, TNK! Semoga saya bisa kembali berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa TNK di lain kesempatan! 😀
—
Postingan ini merupakan catatan perjalanan #Terios7Wonders “Borneo Wild Adventure”. Totalnya ada 14 postingan yang bisa kamu baca. Berikut urutannya (dari awal hingga akhir perjalanan):
- Mimpi yang Menjadi Kenyataan: Menjelajah Kalimantan
- Road Trip untuk Menjelajah Kalimantan Resmi Dimulai!
- Trekking di Taman Nasional Sebangau Demi Melihat Orangutan
- Menggoyang Lidah dengan Lontong Orari yang Nikmat
- Melihat Bokong Bekantan yang Seksi di Pulau Kaget
- Kecantikan Anggrek Kalimantan di Tengah Petang
- Menerobos Kabut Asap Demi Melihat Kerbau Rawa yang Montok
- Udang Rasa Susu? Hanya di Rumah Makan Paliat!
- Mampir ke Sarangnya Buaya Kalimantan di Teritip
- Berbagi di Desa Loa Janan Timur
- Mengenal Suku Dayak Kenyah di Desa Budaya Pampang
- Berpelukan dengan Pohon Ulin Raksasa di Taman Nasional Kutai -> Kamu sedang membaca postingan ini.
- Mengakhiri Perjalanan Menjelajah Kalimantan di Kepulauan Derawan
- Mengenang Perjalanan Menjelajah Kalimantan (tulisan dan video)
[…]terutama untuk para laki-laki jomblo yang ada di rombongan kami, kami (baca: saya) […] Lhoh? Kamu… Lakik? *mangap*
huahahahahaha maap salah nulis~ aku repisi, yak. aku cewek, kok :3
hutan-nya keren benerrrr …
seharusnya .. menurut hemat saya sih … dibuat kategori pohon ulin untuk jones (jomblo ngenes) sama zombie (zomblo biengung) … pasti lebih banyak jombloers datang kesana …
emang bagus banget, Kak~
huahahahahaha coba Kak, kakak aja yang bantu bikin klasifikasinya :)))
Oh….pohon yang dipeluk yha mb? Nggak ada yang lain? #eh
iya, Mz. untungnya nggak ada yang lain lagi sih yang dipeluk. Hmmm…
Lestarikanlah dengan baik. Contohlah yang ada di Cathedral Grove, Vancouver Island – BC
iya. setuju. semoga Pohon Ulin Raksasa ini bisa bertahan lama.
Woaaaa asik bangetttt
Pohon ulin nya beneran jomblo ya?
#ehgimana
Hihihi iyaaa asyik buanget. Eh, iya, pohonnya jomblo. Kamu mau sama pohonnya? #lha