Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Dear Me - Saatnya Cari Lip Cream yang Nyaman

Beauty has its own standard, but Mad for Lipstick  is trying to prove it wrong with their newest campaign. Beberapa waktu lalu saya ikutan event MFL bareng temen-temen blogger, yaitu #MoreThanBeauty Celebration to #BreakTheStandard

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Dengan dresscode “White with Touch of Blue Jeans” saja, saya sudah merasa MFL membuat event yang sama sekali lain dari biasanya. Dan hari itu istimewa banget karena MFL memperlihatkan tampilan terbarunya dengan mengajak 4 influencer, yaitu Kak Ucita Pohan, Kak Angkie Yudistia, Kak Ufa Sofura, dan Kak Jessy Kusno. Keempat perempuan cantik ini memiliki latar belakang yang berbeda-beda satu sama lain, tapi sama-sama menginspirasi.

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Sebelum event dimulai, saya pun sempat mampir dan melihat-lihat produk terbaru MFL. Ada 6 nude lip cream yang warnanya cantik-cantik banget! Packagingnya juga menarik karena segel atau sealnya disobek manual (manually ripped) untuk memperlihatkan bahwa segala sesuatu yang nggak sempurna bukan berarti buruk. Malah, segel-segel ini tampak menarik banget buat saya—terutama konsepnya.

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Saat event dimulai, pihak MFL langsung menceritakan konsep campaign #MoreThanBeauty dan #BreakTheStandard dimana mereka ingin mengubah pandangan bahwa cantik hanyalah sekadar persoalan penampilan, padahal menjadi perempuan bukan sekadar menjadi cantik saja. Kepribadian atau personality adalah hal yang penting.

Pandangan MFL dalam campaign terbarunya bener-bener ‘menyentil’ saya karena saya memiliki isu dengan kepercayaan diri sejak menginjak usia remaja. Mulai dari permasalahan warna kulit hingga bentuk tubuh yang ideal—kini semakin dewasa saya jadi belajar untuk lebih menghargai diri saya sendiri. Karena ya itu tadi, seperti campaign MFL, I am #MoreThanBeauty.

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Di event ini, MFL juga berkolaborasi dengan Surface Skin Habit yang berkomitmen untuk merawat kulit para pasiennya supaya bisa menjadi lebih sehat karena kulit begitu penting. Mereka ingin membangun mindset bahwa merawat kulit bisa menjadi kebiasaan—tentunya kebiasaan yang baik sesuai nama klinik mereka, yaitu “Surface Skin Habit”. Komitmen Surface Skin Habit buat saya menarik banget karena untuk memiliki kepribadian yang baik tentunya saya harus mulai dengan merawat diri saya sendiri, termasuk kulit. 🙂

MFL pun juga berkolaborasi dengan Panorama Tours yang sempat mempresentasikan paket-paket wisata mereka. Merawat diri sendiri bisa dimulai dengan pampering, seperti traveling kan? 😉

Bagian yang paling menarik dari acara MFL m tentunya adalah sharing dari 4 influencer cantik tadi. Kak Uchiet bercerita tentang karirnya sebagai seorang penyiar radio, dimana awalnya ia ditolak banyak radio dan sering diremehkan hingga akhirnya kini bisa menjadi seorang penyiar radio, presenter, serta influencer yang dikenal. Buat saya kepribadian Kak Uchiet sangat menarik karena saya sudah lumayan mengikuti Kak Uchiet dari lama dan kepribadiannya yang begitu positif bener-bener bikin Kak Uchiet jadi orang yang sangat spesial. 🙂

Breaking The Standard with Mad for Lipstick

Lain lagi dengan Kak Angkie Yudistia yang terlahir spesial dan memiliki keterbatasan, namun itu semua nggak menghambat Kak Angkie untuk berkarya dan menjadi berkat bagi orang lain. Kini Kak Angkie menjadi seorang sociopreneur sukses dan membantu banyak teman-teman yang memiliki keterbatasan untuk bisa bekerja dan memperoleh penghasilan sendiri.

Kak Ufa sebagai seorang dancer juga sempat berbagi cerita bagaimana awalnya orang tua begitu menentang keinginannya untuk berkarya di dunia seni tari, apalagi awalnya ia kuliah Advertising. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ketika Kak Ufa sudah memperlihatkan kepada orang tuanya betapa besarnya passion yang ia miliki pada dunia tari serta prestasinya, akhirnya kini Kak Ufa bisa menjadi seorang penari profesional dan didukung penuh oleh keluarga.

Terakhir, Kak Jessy Kusno sharing tentang perjalanannya terjun di dunia kerja serta menjadi seorang influencer. Sebagai seseorang yang lahir di keluarga berada, Kak Jessy bener-bener mulai dari 0 saat belajar berbisnis. Ia juga sempat bercerita tentang suka-dukanya menjadi seorang influencer yang selama ini dipandang sebelah mata.

Cerita keempat influencer inspiratif di event MFL buat saya sangat istimewa. Saya jadi semakin percaya bahwa sebagai seorang perempuan, ‘nilai’ saya bukanlah hanya dari penampilan saja. I am #MoreThanBeauty and I want to #BreakTheStandard. 🙂

Sebelum event berakhir, saya dan temen-temen juga sempat menikmati makan siang. Di bawah ini, menu makan siang yang saya pilih: Oma’s Meatball…

Last but not least, thanks to MFL and Beauty Journal for inviting me to the event. We, women, are #MoreThanBeauty and we have to #BreakTheStandard. See you at the next event! 😉

Written by
Sefin
Join the discussion

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

TheJournale

I am a #JBBinsider

Breaking The Standard with Mad for Lipstick