Ada Apa di Jakarta Biennale 2015?

Saya selalu percaya bahwa tiap karya hadir untuk memberikan pesannya masing-masing–baik itu pesan yang sifatnya personal maupun yang universal. Begitu pula karya-karya yang berpartisipasi pada Jakarta Biennale 2015. Dibuka persis pada 14 November 2015 yang lalu saat saya tengah berada di luar kota dan bertempat di Gudang Sarinah, Pancoran (peta terlampir di postingan ini), Jakarta Biennale 2015 punya banyak sekali program acara yang rugi bila kamu lewatkan.

Jika kata “biennale” sama sekali asing buatmu, sekadar informasi, dalam Bahasa Indonesia, kata ini mengacu pada kata “bienial” yang artinya dua tahun sekali. Sesuai namanya, Jakarta Biennale telah diadakan tiap dua tahun sekali sejak tahun 1974 (bahkan saya belum lahir pada saat itu). Pada awalnya, perhelatan seni rupa yang dulunya merupakan perhelatan seni lukis ini hadir dengan nama Pameran Seni Lukis Indonesia dan nama tersebut terus berubah hingga akhirnya pada tahun 2009 dipilih nama “Jakarta Biennale” yang digunakan hingga sekarang. Dan tanpa terasa, ternyata Jakarta Biennale 2015 merupakan bienial ke-16 yang diselanggarakan. Coba hitung, ada berapa banyak Jakarta Biennale yang belum pernah kamu hadiri?

Ada Apa di Jakarta Biennale 2015?
Apa kata salah satu kurator tentang Jakarta Biennale 2015?

Lalu, ada apa, sih, di Jakarta Biennale 2015? Nah, kebetulan di Jakarta Biennale 2015 ada buanyaaak sekali program seru yang bisa kamu hadiri dan sayang untuk dilewatkan! Mengutip salah satu kuratornya, yaitu Charle Esche, “… this biennale is tough and tender in equal measure.” Jika kamu bertanya-tanya, apa yang disebut Charle Esche sebagai “tough and tender in equal measure”, mungkin ada baiknya jika kamu datang sendiri ke lokasi diadakannya Jakarta Biennale 2015, yaitu di Gudang Sarinah, untuk menemukan jawabannya.

Mengusung tema “Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang”, melalui karya-karya yang dihadirkan serta berbagai rangkaian kegiatannya, Jakarta Biennale 2015 mengacu pada gagasan untuk berkonsentrasi pada masa kini sembari menolak untuk memanjakan diri dalam nostalgia atau melarikan diri menuju mimpi masa depan yang utopis. Dengan semangat itu, karya-karya yang dikuratori adalah karya yang berfokus pada kondisi ekonomi, sosial, dan emosional masyarakat saat ini. Sebagai sebuah kolektif sementara yang terdiri atas tujuh kurator yang melakukan kurasi, pada pameran utama Jakarta Biennale 2015, ada sekitar 40 seniman Indonesia dan 30 seniman internasional yang terlibat. Banyak sekali, bukan?

Dengan tema besar “Maju Kena, Mundur Kena: Bertindak Sekarang” itu pulalah, masih ada beberapa tema kuat yang dipayungi oleh Jakarta Biennale 2015, yaitu mengenai air, banjir, dan polusi, kemudian mengenai dampak sejarah pada kehidupan masa kini, serta pengaruh peran gender. Saya sendiri sih, bingung mau ikutan acara yang mana karena ketiga tema kuat tersebut begitu menarik! Kamu pun bisa pilih-pilih, program mana yang ingin kamu ikuti, mulai dari Mural, Proyek Komunitas, Bincang Seniman, hingga Creative Weekend Market! Jika kamu mau tahu jadwal lengkap Jakarta Biennale 2015, silakan cek di situs mereka: http://jakartabiennale.net/jadwal/ serta follow akun Twitter mereka: @jakartabiennale dan akun Instagram mereka: @jakartabiennale.

Tunggu apa lagi? Sila datang ke Gudang Sarinah untuk mengikuti keseruan Jakarta Biennale 2015. Sampai jumpa!

Ada apa aja sih di Jakarta Biennale 2015? Ini dia, lokasi Jakarta Biennale 2015.
Written by
Sefin
Join the discussion

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

TheJournale

I am a #JBBinsider

Ada Apa di Jakarta Biennale 2015?